Rabu, 02 Mei 2018

Sejarah Teras Baca Flora

Halo! Namaku Flora Agatha Griselda, saat ini aku duduk di kelas V SD. Aku dengan didukung kedua orangtuaku membuka taman baca dengan nama Teras Baca Flora karena memanfaatkan teras rumahku. Teras Baca Flora dibuka sejak tanggal 3 Januari 2017 lho!

Dulunya aku tidak begitu peduli dengan minat baca teman-temanku. Ini semua berawal dari keikutsertaanku pada event Konferensi Anak Indonesia yang diadakan oleh Majalah Bobo. Konfa Bobo 2016 mengusung tema “ Aku dan Jendela Dunia”, setiap anak yang ingin ikut harus mengirimkan karya tulisnya dan akan diseleksi menjadi 36 anak saja dari seluruh Indonesia. Beruntungnya naskahku berhasil lolos dan aku menjadi salah satu delegasi Konfa Bobo 2016 mewakili Jawa Barat.

Aku mengikuti karantina selama 4 hari di Jakarta bersama dengan delegasi lainnya dari seluruh Indonesia. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang aku dapat, seperti bertemu tokoh-tokoh yang sebelumnya hanya aku lihat di layar kaca yaitu Kak Najwa Shihab sebagai Duta Baca Nasional, berkunjung ke perpustakaan keluarga Eyang Habibie dan bertemu dengan Bapak. Ilham Habibie, bertemu Kang Maman Suherman sebagai penulis dan pegiat literasi, Kak Sutanto Widura dan Kak Muthia yang sejak kecil sudah menjadi penulis dan sudah menulis puluhan buku cerita. hebat yaaa?

Nah, selama pembekalan tersebut, aku jadi tahu bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Bayangkan Indonesia ada di peringkat ke-60 dari 61 negara untuk minat baca. Dan persentase minat baca di Indonesia adalah 0,001% yang artinya dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca. Miris sekali yaa teman?

Aku juga melihat minat baca teman-temanku rendah. Karena alasan tersebut dan berbekal koleksi bukuku dan paket buku bacaan yang aku dapat dari Majalah Bobo juga penghargaan yang disematkan kepadaku dan teman-teman Konfa Bobo 2016 lainnya yaitu sebagai Duta Baca Cilik Bobo, aku pikir aku harus melakukan tindakan nyatanya yaitu dengan membuka komunitas atau taman bacaan seperti janji duta baca bobo sewaktu dilantik oleh Bapak. Dermawan perwakilan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Apakah jika aku bukan duta baca bobo aku tetap akan membuka taman baca? Aku tak tahu soal itu, yang pasti sejak mengikuti Konfa Bobo 2016 barulah aku tahu fakta-fakta tentang minat baca dan betapa pentingnya membaca buku sejak dini. Karena regenerasi itu pasti akan terjadi, dan jika itu terjadi alangkah hebatnya Indonesia jika memiliki calom-calon pemimpin yang sudah terbiasa membaca sejak dini. 

Teras Baca Flora memiliki jargon “ Today a Reader, Tomorrow a Leader”. Aku pikir itu cocok untuk visi dan misi Teras Baca Flora, karena aku ingin menyebarkan virus baca melalui teman-temanku dulu. Syukurlah Teras Baca Flora disambut baik oleh teman-temanku, aku juga membawa beberapa buku untuk dipinjamkan ke teman kelasku. 

Menariknya setelah aku membuka Teras Baca Flora, ternyata minat baca teman- temanku sangatlah tinggi. Aku pernah kehabisan buku baru karena buku yang ada di teras bacaku sudah dibaca semua oleh teman temanku. Dan setelah aku perhatikan, yang menjadikan minat baca rendah di Indonesia itu adalah harga buku yang belum terjangkau. Buku bacaan untuk anak-anak apalagi yang bagus pastilah harganya juga bagus. Beruntung papaku mau menjadi penyandang dana tetap Teras Baca Flora, hehe…beliau sangat mendukung kegiatan baruku ini. 

Aku berharap dengan adanya Teras Baca Flora bisa menjadi sarana untuk teman- temanku mendapatkan buku bacaan yang baik dengan sangat murah yaitu Rp. 1000,00/buku/2 minggu bahkan gratis jika membaca buku bukunya ditempat alias di Teras Baca Flora. 6 bulan pertama Teras Baca Flora buka setiap hari yaitu Senin-Jumat jam 16.00 wib – 18.00 wib, Sabtu- Minggu jam 09.00 wib – 11.00 wib. Tetapi berhubung sekarang aku kelas V sejak Juli 2017, dan ada beberapa mata pelajaran tambahan, Teras Baca Flora buka hanya di hari Sabtu jam 09.00 wib – 11.00 wib. Tapi itu tidak mengurangi teman-teman yang datang berkunjung untuk membaca dan meminjam buku. 

Aku berharap akan ada taman baca-taman baca lainnya di sekitar lingkungan rumahku. Karena semakin banyak taman baca yang mudah dijangkau oleh anak-anak, maka anak-anak akan lebih mudah mendapatkan buku bacaan. Dan pastinya penggunaan gadget pada anak akan berkurang. Semoga saja yaa teman….yuk sama-sama menebar virus baca dari orang terdekat kita. 

Salam literasi teman-teman 
Teras Baca Flora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Teras Baca Flora

Halo! Namaku Flora Agatha Griselda, saat ini aku duduk di kelas V SD. Aku dengan  didukung kedua orangtuaku membuka taman baca dengan nama ...